Bandung, 18 Oktober 2010. Hari sabtu kemarin (16/10) dilaksanakan acara Parade kendaraan Hias dalam rangka memeriahkan acara puncak HUT Kota Bandung yang ke-200. Acara yang sangat meriah ini diikuti oleh berbagai macam komunitas mulai dari sepeda, becak, delman, mobil, TNI, dan tidak ketinggalan pula sepeda motor.
Bikers Bandung yang akhir-akhir ini sering dikaitkan dengan ulah urakan para perusak citra bikers (geng motor) mencoba untuk memulihkan nama baiknya dengan mengkoordinasi langsung acara parade kendaraan hias ini. Forum Club Motor Bandung (FCMB) yang dimotori langsung oleh bro Sony Teguh ini lah yang mencoba membuktikan bahwa bikers Bandung bukanlah geng motor yang selalu meresahkan masyarakat.
Parade Kendaraan Hias yang di dominisasi kepesertaannya oleh Komunitas ini sangat meriah sekali, Ikatan Motor Honda Bandung (IMHB) sebagai salah satu tempat berkumpulnya para pengendara sepeda motor Honda pun ikut serta dalam pelaksanaan Parade Kendaraan Hias ini. IMHB yang diwakili oleh 7 Klubnya yang terdiri dari Karisma Honda Automotive Team Bandung, Honda Astrea Supra Team Bandung, Legenda Owner Club Bandung , Honda Beat Riders Club Bandung, Honda Mega Pro Club Bandung, Scoopy Club Bandung, dan Tiger Association Bandung.
Dalam pelaksanaan Parade tahun ini KHAT dan HAST mengusung konsep yang sama yaitu menggunakan Batik. Penanggung jawab parade kendaraan hias dari Klub KHAT Bandung bro Bambang Ardian mengatakan konsep ini adalah hasil rembukan para anggota yang merupakan sebuah pembuktian bahwa batik merupakan milik bangsa Indonesia, kami juga ingin membuktikan bahwa KHAT khususnya dan IMHB umumnya tidaklah sama dengan para geng motor yang meresahkan masyarakat kota Bandung ketika di jalan.
Parade yang dimulai pemberangkatannya dari Depan Gedung Sate ini mendapatkan sambutan yang istimewa ketika melewati masyarakat yang antusias menonton sepanjang jalur parade ini. terlebih ketika rombongan batik KHAT melewati depan BIP tidak sedikit pengunjung yang memegang tertipu dengan batik yang tertempel di motor karisma ini, kebanyakan para penonton mengira bahwa batik yang tertempel merupakan hsil dari cat air brush, padahal motif batik yang digunakan berasal dari kertas bungkus kado yang ditempel.
Perjalanan parade yang berakhir di Balai Kota Bandung ini, meskipun sangat melelahkan karena macetnya jalan, tetapi sangat menyenangkan dan meriah, semoga di tahun yang akan datang, parade ini akan semakin meriah dan berjalan lancar serta semakin banyak klub motor yang berpartisipasi.